Autonomous Emergency Braking merupakan fitur peningkatan keamanan berkendara. Emergency braking menjadi langkah pencegahan dari berbagai risiko benturan.
Patuh terhadap peraturan lalu lintas dan marka jalan saja tidaklah cukup. Potensi terjadinya benturan saat melaju di jalanan masih bisa terjadi. Dengan fitur pengereman otomatis, membantu meniadakan risiko benturan.
Belakangan ini, kasus kecelakaan lalu lintas terus mengalami peningkatan. Inilah yang menjadi faktor mengapa orang selalu meningkatkan sistem keamanan kendaraan roda empat. Mereka berharap fitur berupa sistem keamanan yang ada mampu meminimalisir terjadinya dampak buruk dari kecelakaan yang terjadi.
Apa Itu Autonomous Emergency Braking
Inovasi dalam dunia otomotif memiliki peran krusial. Semuanya demi terciptanya kenyamanan dan keamanan berkendara.
Dalam hal ini, telah hadir sebuah teknologi keamanan aktif berupa sistem pengereman otomatis atau populer dengan istilah beken Autonomous Emergency Braking alias AEB. Secara otomatis, fitur akan bekerja menekan laju kendaraan, bahkan menghentikan sepenuhnya saat berhasil mendeteksi potensi tabrakan. Lantas, apa fungsinya?
Deteksi Tabrakan Otomatis
AEB mengandalkan berbagai sensor seperti radar, kamera, dan sensor ultrasonik. Ketiga sensor tersebut berperan sebagai sistem pemantau lingkungan sekitar kendaraan.
Objek atau kendaraan lain yang berpotensi menimbulkan tabrakan akan terdeteksi dengan baik melalui sistem tersebut. Artinya, Autonomous Emergency Braking secara otomatis akan merespon untuk menghindari atau meminimalkan dampak kecelakaan.
Seperti pengalaman pengendara, saat berkendara di jalan tol dengan kecepatan tinggi, tiba-tiba sebuah kendaraan di depan melakukan pengereman mendadak karena menghindari sebuah objek di jalan. Berkat fitur Autonomous Emergency Braking, mobil secara otomatis mengaktifkan rem dan mengurangi kecepatan dengan cepat. Berkat respon yang cepat dari sistem, tabrakan dapat dihindari. Pengalaman ini semakin mengukuhkan pentingnya fitur keselamatan seperti AEB. Hal in i juga dijelaskan dalam video Youtube Paul Tan’s Automotive News.
Pengereman Otomatis
Salah satu fitur utama AEB adalah kemampuan untuk memberlakukan pengereman otomatis. Hal ini terjadi saat pengemudi tidak merespon peringatan atau tidak mengambil tindakan yang memadai.
Secara otomatis sistem akan memicu pengereman, sehingga membantu mengurangi kecepatan kendaraan atau bahkan menghentikan laju kendaraan secara total.
Pengurangan Risiko Kecelakaan
Adanya deteksi dan fast respon terhadap situasi berpotensi berbahaya, Autonomous Emergency Braking menjadi andalan secara signifikan guna mengurangi risiko kecelakaan.
Ini menjadi hal yang sangat penting saat menghadapi situasi darurat di jalan raya. Ada tentu tahu bukan jika reaksi yang cepat akan berpengaruh terhadap kecelakaan dan keamanan.
Sistem Kerja
Fungsi AEB sebenarnya cukup penting. Hal tak kalah penting adalah bagaimana sistem kerjanya.
Autonomous Emergency Braking menggunakan sejumlah sensor dan kamera yang penempatannya pada kendaraan guna memantau lingkungan sekitarnya secara terus-menerus. Teknologi pengereman otomatis ini memanfaatkan sensor ultrasonik, sensor radar, dan kamera optik.
Tugas ketiga sensor adalah mengukur jarak antara kendaraan dan objek di depannya. Ketika sistem mendeteksi potensi tabrakan, fitur AEB akan memberikan peringatan kepada pengemudi, baik melalui suara atau tampilan visual di panel instrumen.
Meningkatkan Keselamatan Para Pejalan Kaki
Ada sejumlah AEB dengan kemampuan mendeteksi kendaraan dan juga pejalan kaki yang posisinya di sekitar kendaraan. Secara tidak langsung, fitur AEB memberikan keselamatan kepada semua pengguna jalan, tidak terkecuali pejalan kaki.
Jika pengemudi tidak segera merespon atau membiarkan saja, maka Autonomous Emergency Braking secara otomatis akan mengambil kendali dan melakukan pengereman darurat. Beberapa sistem AEB memiliki kemampuan menghentikan kendaraan sepenuhnya demi menghindari benturan atau sekedar meminimalkan dampaknya.